TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
TIK dalam Pendidikan
Yang dibina oleh
Dr.
Robinson Situmorang, M.Pd
Oleh :
Valentino Hary (7216140175)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PROGRAM PASCA SARJANA
PENDIDIKAN OLAHRAGA
Februari 2015
KATA
PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pembelajaran Jarak Jauh”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman yang gelap menuju zaman
yang terang yaitu Dinnul Islam.
Dalam penyusunan makalah ini
tidak dapat lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu kami sampaikan terimakasih
kepada :
1.
Bapak Dr. Robinson Situmorang, M.Pd., selaku dosen
matakuliah TIK dalam Pendidikan yang telah membina kami untuk dapat menyelesaikan
dan memahami masalah yang terkait.
2.
Semua pihak yang telah membantu pikiran dan tenaga
dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu,besar harapan kami akan saran
dan kritik dari pembaca semua demi sempurnanya makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Jakarta, 10 Februari
2015
Tim
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi
pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah menghasilkan produk
yang bermanfaat. Teknologi telah mempengaruhi manusia dalam kehidupannya
sehari-hari, sehingga jika ‘gagap teknologi’ akan terlambat menguasai
informasi, dan akan tertinggal pula untuk memperoleh kesempatan untuk maju.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi itu,
pendidikan dapat menjangkau seluruh lapisan masarakat yang tinggal di berbagai
tempat, di kota, desa, bahkan di daerah terpencil atau pedalaman sekalipun,
sehingga upaya pemerataan pendidikan dapat terlaksana.
Pendidikan
merupakan proses yang berlangsung seumur hidup yaitu pembelajaran sejak lahir
hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan multi makna.
Pembelajaran sepanjang hayat (life long learning) berlangsung secara
terbuka melalui jalur formal, non formal, dan informal yang dapat diakses oleh
peserta didik setiap saat, tidak dapat dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu
(Warsita, 2011: 3). Pembelajaran dengan sistem terbuka atau sistem pembelajaran
jarak jauh diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian
program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multy exit system).
Mengingat
kondisi Indonesia yang ada, baik kondisi sosial ekonomi, geografis, kesempatan
memperoleh pendidikan bagi setiap warganya dengan jumlah penduduk yang banyak,
SDM pendidik yang berkualitas terbatas, anggaran pendidikan yang terbatas
menjadikan pendidikan jarak jauh sulit untuk diselenggarakan. Padahal
pembelajaran jarak jauh memungkinkan masyarakat yang ada di daerah memperoleh
informasi dan pendidikan karena pembelajaran jarak jauh adalah suatu model
pembelajaran yang membebaskan pembelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh
ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain. Pada
pembelajaran jarak jauh tidak ada kontak langsung antara instruktur dengan
pembelajar. Proses pembelajaran dilakukan dengan perantaraan media pembelajaran
yang saat ini sebagian besar dalam bentuk pemanfaatan TIK yang dirancang secara
khusus.
1.2 Rumusan masalah
Tentunya
dalam penyusunan makalah terdapat masalah-masalah yang muncul dan perlu
diterangkan dalam suatu rumusan yang jelas guna memberikan arahan terhadap
pembahasan selanjutnya. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
- Bagaimanakah peran TIK dalam pembelajaran di Sekolah?
- Bagaimanakah peranan TIK dalam pembelajaran jarak jauh?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan rumusan
masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui begaimana peran TIK dalam
pembelajaran di Sekolah.
2.
Untuk mengetahui begaimana peran TIK dalam
pembelajaran jarak jauh.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Teknologi informasi dan komunikasi
adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
ini diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan belajar pembelajar, penurunan
tingkat putus sekolah, penurunan tingkat ketidakhadiran di kelas, dan
pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan yang dapat menjangkau seluruh
masyarakat dari berbagai lapisan yang bertempat tinggal di mana pun.
Peranan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan adalah:
- Menggantikan peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses.
- Memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses.
3.
Melakukan
restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses.
2.2
Pengertian Pembelajarn Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah
pembelajaran dimana peserta didik berjarak jauh dari pendidik sehingga
pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan cara tatap muka, maka penyajian
materi pembelajaran kepada peserta didik dilakukan melalui media (Setaidji dkk,
dalam Warsita, 2011: 15). Ini berarti dalam proses pembelajaran tidak
terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan pembelajar.
Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media seperti komputer,
televisi, radio, telephon, internet, video dan sebagainya.
Pembelajaran jarak jauh merupakan
bentuk belajar mandiri yang terorganisasi secara sistematik, dimana bimbingan
kepada siswa, penyajian bahan belajar, keyakinan, dan supervise terhadap
keberhaislan siswa diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang masing-masing
mempunyai tanggungjawab tertentu. Hal ini memungkinkan dilakukan dari jarak
jauh dengan menggunakan media yang menjangkau jarak jauh (Dohmein dalam
Suparman dan Zuhairi, 2009: 8).
2.3 Peranan
TIK dalam Pembelajaran
Merujuk dalam pembelajaran tentunya
orientasi awal kita adalah dalam hal pendidikan khususnya di Indonesia sendiri.
Peranan TIK pada pendidikan berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat
kita telaah pada kurikulum di Indonesia mulai dari kurikulum 1994 sampai dengan
K-13. Seperti halnya teknologi, kurikulum berkembang sesuai dengan kebutuhan
zaman. Mulai dari kurikulum ’94 yang mengutamakan isi atau konten dari materi
(teori), sampai dengan kurikulum selanjutnya yaitu KBK, KTSP dan K-13 yang
mengutamakan kompetensi lulusan.
Dalam dokumen paparan Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I Bidang Pendidikan, tentang Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2013, disebutkan bahwa Konsekuensi implementasi
kurikulum 2013 salah satunya adalah guru TIK. TIK digunakan di semua mata
pelajaran dalam kurikulum 2013, dan sebagai persiapan solusinya adalah Guru TIK
dapat berfungsi sebagai guru BK atau pindah sesuai dengan prodi asalnya. Di
berbagai media, Kemdikbud juga mengatakan bahwa tidak ada penghapusan mata
pelajaran dalam Kurikulum 2013, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran.
Mata pelajaran TIK menurut Kurikulum 2013 akan diintegrasikan ke dalam semua
mata pelajaran. Menurut pemerintah pengintegrasian ini dilakukan karena
penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.
Maksud bahwa mata pelajaran TIK tidak dihilangkan melainkan diintegrasikan
dengan semua mata pelajaran adalah bahwa pembelajaran semua mata pelajaran
selain dengan tatap muka guru-murid juga (lebih banyak) dilakukan dengan
interaksi melalui media internet. Di mana guru TIK lah yang akan mengambil
peran sangat besar. Dengan kata lain jika sebelumnya TIK hanya sebatas membuka,
mengetik, dan pembelajaran browsing maka yang diinginkan oleh Kurikulum 2013
adalah kemampuan tersebut langsung diaplikasikan untuk kegiatan belajar
mengajar.
Satu hal yang jelas bagi saya bahwa dalam struktur
kurikulum sebelum kurikulum 2013, yaitu kurikulum 2004 (KBK) dan kurikulum 2006
(KTSP) mata pelajaran TIK ada di jenjang SMP dan SMA sebagai mata pelajaran
wajib dan SD sebagai muatan lokal (mulok), dan dalam kurikulum 2013 mata
pelajaran tersebut tidak ada, yang disahkan dalam PP Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang menunjukkan bahwa mata pelajaran TIK dihapus (tidak
ada) dalam struktur kurikulum sebagai sebuah mata pelajaran.
Berdasarkan paparan diatas, maka kita bisa menymplkan
bahwa kurikulum di Indonesia sudah mengalami perubahan khususnya dalam
pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi sebagai ujung tombak dalam
pembelajarannya. Namun seperti halnya pepatah “tidak ada gading yang tidak
retak”, dalam penerapannya tentunya mempunyai kendala. Banyak sekali kendala
terkait faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana, kemudian kurang mahirnya
pendidik dalam bidang IT menjadi salah satu kendala besar dalam perubahan
tujuan ini. Namun kembali pada nilai esensinya bahwa perubahan yang dilakukan
ini mempunyai tujuan yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman sekarang.
2.4
Peran TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Beberapa
peran teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran
jarak jauh adalah:
a. Asynchronous discussion. Pada pembelajaran online,
para pembelajar dapat menggunakan waktu disesuaikan dengan kebutuhannya
masing-masing di dalam merefleksikan, berdiskusi dan memberikan komentarnya.
Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas diskusi dan merubah psikologi dan
sosiologi komunikasi. Selain itu dapat mengembangkan strategi yang berbeda di
dalam pemecahan masalah diantara para pembelajar.
b. Instructor control of online
conference and roles. Dengan
konferensi online, pengajar dapat mengendalikan keanggotaan setiap
pembelajarnya, peran pembelajar, dan memungkinkan memantau pelaksanaan diskusi.
Beberapa kelompok dapat pula mengembangkan online sendiri di
dalam berdiskusi lebih lanjut ataupun di dalam berdiskusi dalam melaksanakan
tugas, sehingga dapat memfasilitasi suatu team work.
c. Questions and answer
communication protocol. Pengajar
dapat melontarkan pertanyaan selama diskusi berlangsung. Pengajar dapat
mengendalikan siapa yang sudah menemukan jawabannya dengan mencegah pembelajar
lainnya untuk dapat mencontek, sampai mereka sendiri benar-benar menemukan
jawabannya.
d. Anonymity and pen name
signatures. Ketika
pembelajar bekerja menjadi bagian dari diskusi yang sedang berlangsung, mereka
dapat memanfaatkan pengalaman kehidupan nyata di dunia kerjanya untuk
memberikan illustrasi atas pemahaman konsep yang diajarkan oleh pengajar.
Misalnya, berupa komentar yang dapat memberikan makna yang lebih kepada
pembelajar yang sedang belajar melengkapi apa yang diajarkan oleh pengajar.
Selain itu, memungkinkan juga adanya nama samaran sehingga seseorang mampu
mengembangkan personalnya tanpa diketahui identitas sebenarnya, dan secara
ekstrim sangat berguna di dalam pembelajaran yang mengharapkan adanya permainan
peran seperti metode pembelajaran kolaboratif.
e. Membership status
lists. Pemantauan
aktivitas seperti membaca dan memberikan respon di dalam komunikasi,
memungkinkan pengajar mengetahui apa yang masing-masing pembelajar telah baca
dan seberapa up-to-datesetiap di dalam forum diskusi. Hal ini
memungkinkan pengajar mendeteksi apabila terjadi ada pembelajar yang tertinggal
pelajarannya. Kelompok pembelajar kolaboratif dapat mengusahakan setiap orang
di dalam tim up-to-date. Setiap pembelajar dapat dengan mudah membandingkan
frekuensi dan kontribusi relatifnya bagi pembelajar lainnya di dalam
pembelajaran.
f. Voting. Akses yang mudah di dalam kelompok
ataupun individual untuk memberikan pendapatnya dapat pula
dalam bentuk voting. Voting tidak hanya digunakan
ketika membuat keputusan, lebih kepada fungsinya untuk mengeksplor (menggali)
dan menemukan yang disepakati dan apa yang tidak disepakati atau
ketidakpastian, sehingga kelas dapat secara fokus melanjutkan diskusi.
Dimungkinkan pula pembelajar merubah pendapatnya kapan saja selama diskusi
berlangsung.
g. Special
purpose scaling methods. Metode
yang berguna ini dapat menunjukkan kesepakatan kelompok yang sesungguhnya dan
meminimalkan ambiguisitas. Ada suatu sistem yang memungkinkan setiap pembelajar
pada akhir pembelajarannya mengungkapkan apa yang mereka pikirkan paling
penting dari apa yang sudah dipelajarinya.
h. Information
overload. Hal
ini dapat terjadi jika antusiasme pembelajar di dalam diskusi sangat tinggi,
dengan banyaknya pembelajar saling memberikan komentar, sehingga terjadi
kelebihan informasi. Masalah ini dapat diatasi dengan membatasi ukuran kelompok
yang dapat ditangani oleh media teknologi informasi dan komunikasi yang
digunakan. Diskusi online memungkinkan setiap individu untuk
memberikan komentar kapan saja tanpa perlu menunggu orang lain berkomentar
terlebih dahulu.
2.4 Penerapan TIK dalam
Pembelajaran Jarak Jauh
Penerapan TIK pada bidang pendidikan
telah memberikan kontribusi bagi perkembangan teknologi pembelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi
audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat
komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses
belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan
efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan hadirnya e-learning setiap
siswa bisa mengakses materi pembelajaran yang disediakan melalui situs. Siswa
bisa berinteraksi dengan guru atau dengan siswa lain tanpa harus harus hadir
dikelas. Materi pembelajaran online, membuat siapa saja bisa mengakses materi
tersebut tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. (http://blog.politeknik
telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/).
PJJ diselenggarakan dalam berbagai pola pembelajaran yang pada dasarnya
mengandalkan tersedianya berbagai sumber belajar.
1. Komunikasi
Dua Arah
Komunikasi dua arah biasanya dilakukan
dengan media elektronik. Orang menyebutnya sebagai tutorial elektronik melalui
internet.
2. Telepon
Dalam jenis belajar jarak jauh yang
meliputi pendekataan korespondensi dan tatap muka,telepon memegang peranan
penting. Di Indonesia penggunaan telepon untuk kepentingan pengajaran masih
terlalu mahal, namun dengan penerapan teknologi komunikasi yang baru yang
disebut dengan Voice Over baik percakapan maupun data.dengan biaya
sambungan telepon jarak jauh biasa.
3. Jaringan
Televisi Kabel Dua Arah
Jaringan televisi yang ada
memungkinkan pertukaran,baik percakapan maupun data. Peserta didik dapat
meminta dan membaca informasi melalui televise, selain dari menerima bahan ajar
cetak melalui pos. TV dapat menyiarkan gambar-gambar dan film. Masing-masing
orang dapat membentuk kelompok temporer yang dapat berbicara satu sama lain.
Saluran-saluran siaran yang cukup luas memungkinkan untuk mengirim
program-program pendidikan ke pesawat televise.
4. Pendidikan
Jarak Jauh dengan Bantuan Kompouter (Computer-Assisted Distance Education (CADE))
Dalam CADE pekerjaan instruktur secara
meluas diambil alih oleh computer. Program computer menganalisis
jawaban-jawaban peserta didik untuk mendesain pertanyaan-pertanyaan pilihan
ganda dengan teliti. Komentar-komentar pribadi berupa surat kepada siswa
dicetak dengan computer.
5. Satelit
Penggunaan satelit dialkukan melalui
papan tulis computer serta dilihat dan didengarkan oleh peserta di
tempat-tempat lain di wilayah lainnya. Selanjutnya Tanya jawab dilangsungkan
antara pemberi kuliah dengan peserta.
6. Media
Massa: Radio dan Televisi Pendidikan
Kontribusi terbesar dari siaran
pendidikan adalah pendekatan visual dan oral dan penekanannya pada belajar
daripada mengajar baik pada kelompok pelajar maupun pengajar.
7. Internet
Dalam pembelajaran jarak jauh belajar
e- dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik misalnya
melalui bahan pendukung belajar berbasis internet, tutorial online, kuliah
online, serta akses mahasiswa terhadap nilai ujian secara online yang lenih
baik. Sistem belajar melalui internet menghendaki kesiapan belajar mandiri
peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Integrasi TIK dalam pembelajaran tak lepas dari perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia yang disesuaikan dengan kebutuhan serta perkembangan zaman sekarang. Yang dulunya TIK sebagai suatu mata pelajaran wajib, sekarang TIK terintegrasi dalam semua mata pelajaran, sehingga semua matpel berbasis dengan media dan teknologi.
- Teknologi informasi & telekomunikasi akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Dengan demikian, peserta didik dapat mengambil mata kuliah di manapun di dunia tanpa terbatas oleh institusi dan negara, siswa dapat mudah berguru pada pakar dan ahli di bidang yang diminati. Untuk setiap pembelajaran dapat dengan mudah memperoleh materi dari berbagai sumber, cara penyampain materi yang beragam dengan audio visual yang beberapa terkoneksi langsung ke internet memperkaya peserta didik.
3.2 Saran
- Dengan memahami peran dan fungsi TIK dalam pembelajaran, diharapkan kita sebagai calon pendidik mampu mengimplementasikan secara tepat fungsi dan peran TIK dalam pembelajaran khususnya pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.
Daftar
Pustaka
Belawati, Tian. Prinsip-prinsip
Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas
Terbuka. 2000.
ICT Transforming Education: A Regional Guide. http://www.unesco.org/new/en/communication-and-information/resources/publications-and-communication-materials/publications/full-list/ict-transforming-education-a-regional-guide/
(diakses tanggal 4 Februari 2015, pkl. 02.00 WIB)
Suparman, Atwi & zuhairi
Aminudin. Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2009.
Warsita,
Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
file.upi.edu/…TIK/PJJ_TIKPembelajaran_Jarak_Jauh_Berbasis_Online_dan_WEB.pdf
(Diakses tanggal 4 Februari 2015)
http://blog.politeknik
telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/ Diakses
tanggal 4 Februari 2015)
www.slideshare.net/khamadiyah/makalah-pemanfaatan-tik-melalui-pembelajaran-jarak-jauh-khamdiyah-11746339 (Diakses
tanggal 4 Februari 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar